Minggu, 30 April 2017

AL-ZARQALI, SALAH SATU ILMUWAN MUSLIM YANG DIAKUI DUNIA SAINS MODERN

Arzachel. Begitulah masyarakat Barat biasa menyebut al-Zarqali, seorang astronom Muslim legendaris dari Andalusia. Kontribusinya bagi pengembangan astronomi modern sungguh sangat besar. Ia tak hanya menciptakan peralatan astronomi berteknologi, namun juga sederet terori penting.
              Tak heran jika kemudian, masyarakat astronomi modern mengabadikan namanya di salah satu kawah bulan. Ia tercatat sebagai satu dari 24 ilmuwan Muslim yang diakui dunia sains modern. Al-Zarqali merupakan salah satu ilmuwan yang lahir dari era kejayaan Islam di Spanyol Muslim alias Andalusia. Sejatinya, ia bernama lengkap Abu Ishaq Ibrahim Ibnu Yahya al-Zarqali. Di dunia Islam, ia juga dikenal dengan nama al-Zarqalluh atau al-Zarqallah. Dia terlahir di Toledo, Andalusia pada tahun 1029 M.
Ilmu pengetahuan berkembang pesat di Andalusia, karena mendapat dukungan dari para penguasa. Pada masa kekuasaan Khalifah al-Hakam II, Andalusia memiliki sekitar 70 perpustakaan umum. Tak hanya sains yang berkembang, kota-kota di Andalusia pun menjelma menjadi metropolitan terkemuka.
''Saat itu, Andalusia merupakan kota yang paling berperadaban di Eropa.'' ujar T Burckhardt (1972) dalam bukunya Moorish Culture in Spain. Perkembangan ilmu astronomi di era Kekhalifahan Umayyah Spanyol mencapai puncaknya pada abad ke-11 dan 12 M. Ibnu Haitham menjadi salah seorang astronom asal Andalusia yang pertama kali mengubah konfigurasi Ptolemeus.
Pada akhir abad ke-11 M, al-Zarqali alias Arzachel menjadi astronom kebanggaan peradaban Muslim di Andalusia. Ia menemukan bahwa orbit planet itu adalah edaran eliptik bukan edaran sirkular. Selain itu, ada pula astronom lainnya seperti Ibnu Bajjah serta Nur Ed-Din Al Betrugi alias Alpetragius yang mengusulkan model-model planet baru.
Salah satu penemuan al-Zarqali yang paling fenomenal adalah pembuatan jam di Toledo. Jam yang diciptakannya itu masih bisa digunakan hingga tahun 1135 M. Penemuannya itu menarik perhatian Raja Alphonso IV. Secara khusus Raja Alphonso mencari tahu bagaiama jam yang diciptakan al-Zarqali itu bekerja.
Selain berhasil menciptakan jam air yang sangat mengagumkan, al-Zarqali juga mampu membuat astrolab paling canggih dan akurat. Atrolab yang ciptakannya tergolong paling bagus di antara astrolab lain yang dibuat sebelumnya serta pada masa itu. Astrolab itu bisa digunakan untuk beragam keperluan.
Astrolab ciptaannya bisa digunakan untuk mengamati siklus zodiak. Selain itu juga bisa didesain secara khusus untuk mengukur garis lintang dan memproyeksikan letak ekuator. Teknologi astrolab yang dibuatnya juga bisa menentukan jam atau waktu.
Al-Zarqali begitu populer di dunia Barat. Selama berabad-abad, karyanya yang fenomenal, yakni Tabel Toledo begitu dikagumi Masyarakat Kristen Barat. Hasil buha pikirnya itu begitu berpengaruh bagi masyarakat Barat. Karyanya itu kemudian diterjemhakan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard of Cremona. Karyanya al-Zarqali itu mampu bertahan selama lebih dari dua abad.
Pengaruh al-Zarqali yang begitu kuat itu membuat table-table astronomi lainnya di Eropa didasarkan pada hasil pengukuran al-Zarqali. Tabel Marseilles yang didasarkan pada Tabel Toledan buatan al-Zarqali juga diadaptasi ke meridian London, Paris dan Pisa.
Raymond dari Marseilles merupakan salah seorang yang pertama kali mengadaptasi tabel al-Zarqali di Eropa yakni kota Marseilles. Leopold dari Austria, juga tercatat sebagai astronom Austria yang juga terpengaruh dengan pemikiran al-Zarqali. Tak cuma itu, Tablas Alfonsinas yang dibuat Alfonso juga didasarkan pada hasil kerja al-Zarqali.
Al-Zarqali tutup usia pada tahun 1087 M. Meski begitu, buah pikir dan karya-karyanya telah memberi inspirasi bagi ilmuwan lain terutama di Eropa. Peradaban Islam masa kini sudah seharusnya menumbuhkan kembali semangat dan perjuangan hidup seorang al-Zarqali. N heri ruslan
Selain berhasil menemukan fakta bahawa orbit planet itu adalah edaran eliptik bukan edaran sirkular, al-Zarqali juga mampu mengoreksi data geografis yang dibuat Ptolemeus. Secara khusus, dia mengoreksi panjang Laut Mediterania. Al-Zarqali juga mampu menemukan sejumlah fakta penting terkait rahasia langit, seperti planet, bintang, bulan dan matahari.
Penemuan-penemuan yang diciptakannya ditulis dalam kitab berjudul al-Safiha al-Zarqaliya alias Azafea. Dalam risalah itu tercatat sejumlah penemuannya seperti, astrolab universal, tabel 29 bintang serta yang lainnya. Al-Zarqali dikenal sebagai seorang ilmuwan yang mampu menggabungkan kemampuan teknik dengan teoritik.
Dalam catatannya, al-Zarqali mengungkapkan adanya observatorium juga dibangun peradaban Islam di Toledo serta Cordoba. Observatorium yang dibangun di bawah kekuasaan Dinasti Umayyah Spanyol itu diyakini keduanya telah menggunakan peralatan astronomi yang tercanggih di zamannya. Beberapa diantaranya merupakan ciptaan al-Zarqali.
Ia juga tercatat telah menemukan salah satu peralatan komputer analog di era kejayaan Islam. Arzachel, demikian orang Barat biasa menyebut Al-Zarqali, berhasil menemukan Equatorium alat penghitung bintang. Peralatan komputer analog lainnya yang dikembangkan A-Zarqali bernama Saphaea. Inilah astrolabe pertama universal latitude-independent. Astrolabe itu tak bergantung pada garis lintang pengamatnya dan bisa digunakan di manapun di seluruh dunia.

Demikian sedikit ilmu yang dapat aku bagi untuk kalian.
Wallahhu a'lam. Wassalamu'alaikum

Sumber :





Share:

0 komentar:

Posting Komentar