Ibnu
Yunus (950
-1009 M) adalah salah seorang ilmuwan Muslim yang namanya diabadikan pada
sebuah kawah di permukaan bulan. Tentu bukan tanpa sebab International
Astronomical Union (IAU) mengabadikan nama sang astronom di kawah bulan. Lewat
adikaryanya al-Zij al-Hakimi al-kabir, Ibnu Yunus dipandang telah
berjasa menyusun sebuah tabel yang sangat akurat.
Sejatinya, Ibnu Yunus bernama lengkap Abu al-Hasan Ali abi Said Abd al-Rahman ibnu Ahmad ibnu Yunus al-Sadafi al-Misri. Ia adalah astronom agung yang terlahir di negeri piramida, Mesir.
Sejatinya, Ibnu Yunus bernama lengkap Abu al-Hasan Ali abi Said Abd al-Rahman ibnu Ahmad ibnu Yunus al-Sadafi al-Misri. Ia adalah astronom agung yang terlahir di negeri piramida, Mesir.
Sang
ilmuwan mengembangkan ilmu pengetahuan seperti astronomi, matematika dan
astrologi di bawah lindungan Kekhalifahan Fatimiyah. Ibnu Yunus mengabdikan
dirinya selama 26 tahun bagi pengembangan sains di era kepemimpinan Khalifah
Al-Azis dan al-Hakim, penguasa Dinasti Fatimiyah.
Ibnu Yunus tercatat melakukan observasi astronomi selama 30 tahun dari 977 hingga 1003 M yang didedikasikan untuk kedua khalifah. Dengan menggunakan astrolabe yang besar, hingga berdiameter 1,4 meter, Ibnu Yunus telah membuat lebih dari 10 ribu catatan mengenai kedudukan matahari sepanjang tahun.
Ibnu Yunus sangat terkenal dengan adikaryanya bertajuk al-Zij al-Hakimi al-Kabir. Kitab yang ditulisnya itu mengupas tabel astronomi – sebuah hasil penelitian yang sangat akurat. NM Swerdlow dalam karyanya berjudul Montucla's Legacy: The History of the Exact Sciences mengungkapkan, al-Zij al-Hakimi al-Kabir merupakan salah satu karya astronomi yang sangat mashur.
Ibnu Yunus tercatat melakukan observasi astronomi selama 30 tahun dari 977 hingga 1003 M yang didedikasikan untuk kedua khalifah. Dengan menggunakan astrolabe yang besar, hingga berdiameter 1,4 meter, Ibnu Yunus telah membuat lebih dari 10 ribu catatan mengenai kedudukan matahari sepanjang tahun.
Ibnu Yunus sangat terkenal dengan adikaryanya bertajuk al-Zij al-Hakimi al-Kabir. Kitab yang ditulisnya itu mengupas tabel astronomi – sebuah hasil penelitian yang sangat akurat. NM Swerdlow dalam karyanya berjudul Montucla's Legacy: The History of the Exact Sciences mengungkapkan, al-Zij al-Hakimi al-Kabir merupakan salah satu karya astronomi yang sangat mashur.
Tabel
yang disusunnya itu digunakan untuk beragam keperluan astronomi. Salah satunya
untuk kepentingan penanggalan yang digunakan masyarakat Muslim di beberapa
wilayah, seperti Suriah. Selain itu, tabel itu juga mengupas tentang teori jam
matahari serta mampu menentukan garis bujur dan lintang matahari, bulan dan
planet. Tabel Ibnu Yunus pun digunakan untuk menentukan arah kiblat.
Karya penting Ibnu Yunus dalam astronomi yang lainnya adalah Kitab ghayat al-intifa. Kitab itu berisi tabel bola astronomi yang digunakan untuk mengatur waktu di Kairo, Mesir hingga abad ke-19 M. Sebagai astronom terpandang, Ibnu Yunus melakukan penelitian dan observasi astronomi secara hati-hati dan teliti. Tak heran, jika berbagai penemuannya terkait astronomi selalu akurat dan tepat.
Karya penting Ibnu Yunus dalam astronomi yang lainnya adalah Kitab ghayat al-intifa. Kitab itu berisi tabel bola astronomi yang digunakan untuk mengatur waktu di Kairo, Mesir hingga abad ke-19 M. Sebagai astronom terpandang, Ibnu Yunus melakukan penelitian dan observasi astronomi secara hati-hati dan teliti. Tak heran, jika berbagai penemuannya terkait astronomi selalu akurat dan tepat.
Ibnu Yunus adalah penemu Bandul
(ayunan) yang berguna untuk mengetahui deti-detik waktu ketika seseorang sedang
meneropong benda angkasa. Fungsi bandul ciptaan Ibnu Yunus hampir serupa dengan
bandul pada jam dinding. Karya Ibnu Yunus ini telah dikenal 6 abad sebelum
Galileo Galilei menemukan pendulum (1564-1642). Ibnu Yunus juga menemukan Rubu
Berlubang (Gunners Quadrant), sebuah alat untuk mengukur gerakan bintang.
I Ibnu Yunus juga diyakini para sejarawan sebagai orang
pertama yang menggunakan bandul untuk mengukur waktu pada abad ke-10 M. Ia
menggunakan bandul untuk memastikan akurasi dan ketepatan waktu. Dengan begitu,
Ibnu Yunus merupakan penemu pertama bandul waktu, bukan Edward Bernard dari
Inggris, seperti yang diklaim masyarakat Barat.
I
Tak cuma itu, Ibnu Yunus juga
telah mampu menjelaskan 40 planet pada abad ke-10 M. Selain itu, ia juga telah
menyaksikan 30 gerhana bulan. Ia mampu menjelaskan konjungsi planet secara
akurat yang terjadi pada abad itu. "Konjungsi Venus dan Merkurius pada Gemini. Waktu
itu kira-kira delapan ekuinoksial jam setelah pertengahan hari, di hari Ahad.
Merkurius berada di utara Venus dan garis lintang mereka berbeda tiga
derajat," tutur Ibnu Yunus.
Buah pemikiran Ibnu Yunus
mampu mempengaruhi ilmuwan Barat. ''Pada abad ke-19 M, Simon Newcomb
menggunakan teori yang ditemukan Ibnu Yunus untuk menentukan percepatan
bulan," papar John J O'Connor, dan Edmund F Robertson, dalam karyanya
Abul-Hasan Ali ibnu Abd al-Rahman ibnu Yunus".
Menurut Salah Zaimeche dalam karyanya The Muslim Pioneers of Astronomy, penelitian Ibnu Yunus yang lain juga telah menginspirasi Laplace terkait arah miring matahari dan ketidaksamarataan Jupiter dan Saturnus. Ibnu Yunus memang fenomenal. Secara tekun dan penuh ketelitian, ia telah melakukan pengamatan lebih dari 10 ribu masukan untuk posisi matahari dengan memakai sebuah astrolable monumental yang besar berdiameter 1,4 meter.
Selain berjasa mengembangkan astronomi, Ibnu Yunus juga turut membesarkan ilmu-ilmu lain yang penting, seperti matematika dan astrologi.
Menurut Salah Zaimeche dalam karyanya The Muslim Pioneers of Astronomy, penelitian Ibnu Yunus yang lain juga telah menginspirasi Laplace terkait arah miring matahari dan ketidaksamarataan Jupiter dan Saturnus. Ibnu Yunus memang fenomenal. Secara tekun dan penuh ketelitian, ia telah melakukan pengamatan lebih dari 10 ribu masukan untuk posisi matahari dengan memakai sebuah astrolable monumental yang besar berdiameter 1,4 meter.
Selain berjasa mengembangkan astronomi, Ibnu Yunus juga turut membesarkan ilmu-ilmu lain yang penting, seperti matematika dan astrologi.
Demikian
sedikit ilmu yang dapat aku bagi untuk kalian.
Wallahhu
a'lam. Wassalamu'alaikum
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar