Sabtu, 29 April 2017

MASYA ALLAH, TERBUKTI BUMI BULAT DALAM AL-QUR’AN

Apa bayangan anda jika di zaman modern seperti saat ini masih ada yang berfikir bahwa bumi itu datar dan tidak bulat. Berikut pendapat para ilmuan non muslim dari berbagai Negara dan agama yang berkeyakinan bahwa bumi itu datar :
Teori yang mengatakan bahwa Bumi itu datar banyak diyakini oleh berbagai macam budaya seperti Babilonia kuno, India, Cina, dan Jepang kuno. Teori Bumi datar menyatakan bahwa Bumi berbentuk datar (flat). Pada periode awal Mesir dan Mesopotamia menganggap Bumi digambarkan sebagai piringan datar yang mengambang di laut. Gambaran tentang hal itu ditemukan dalam catatan Homer dari abad ke 8 SM di mana “Okeanos, dipersonifikasikan dari air yang mengelilingi permukaan lingkaran bumi. Bumi adalah piringan pipih yang mengambang di atas air. Tulisan pada Piramida dan Coffin mengungkapkan bahwa orang Mesir kuno percaya Nun (Samudera) adalah sebuah bentuk melingkar mengelilingi nbwt (arti istilah “lahan kering” atau “Kepulauan”)
Beberapa penganut teori Bumi Datar mengacu pada kepercayaan yang terdapat pada kitab suci. Samuel Shenton merupakan salah satu diantara orang modern yang meganut paham bahwa Bumi itu datar. ia membentuk International Flat Earth Research Society (IFERS) pada tahun 1956 untuk mendukung kepercayaannya itu. Setelah kematian Samuel Shenton pada 1971, Presiden organisasi itu dijabat oleh Charles K Johnson. Ia mengatakan bahwa jika Bumi Bundar, maka seharusnya permukaan air juga melengkung, dan setelah melakukan penelitian, ia tidak menemukan lengkungan tersebut di air danau Tahoe dan laut Salton. Setelah kematian Charles K Johnson pada tahun 2001, organisasi tersebut mulai memudar. Salah satu Presiden dari Flat Earth Society pernah mengatakan bahwa pendaratan manusia di Bulan adalah tipuan yang dilakukan di studio Hollywood, Gaya gravitasi merupakan suatu kekuatan mistis dan sebagainya. Mohammed Yusuf, pendiri sekte Islam Boko Haram di Nigeria, menyatakan keyakinannya bahwa Bumi itu datar dan banyak lagi tokoh yang menyatakan bahwa bentuk Bumi iu datar.
           Namun seiring dengan perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih dan kemampuan manusia untuk pergi ke luar angkasa untuk mengambil foto Bumi dari atas atmosfer memberikan bukti jelas bahwa bentuk Bumi adalah bundar seperti bola. ( lihat di astronomi.us )
Dan ini dibuktikan dengan firman :
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:



خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۗ أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ/ الزمر [٣٩]: ٥.
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. – Q.S. Az-Zumar [39]: 5).
Menurut Ar-Raghib Al-Asfihani dalam “Al-Mufradah fi Gharib Al-Qur’an” kata كَوَّرَ , fiil madli, yang fiil mudlarinya يُكَوِّرُ seperti ayat di atas mengandung pengertian “mengitari benda-benda bulat dan menutupkan sebagian kepada sebagian yang lain seperti mengitarkan surban.”
Jadi melalui ayat ini secara tersirat Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada manusia bahwa bumi itu bulat tidak seperti kepercayaan mayoritas manusia saat Al-Quran diturunkan bahwa bumi itu datar.  ( alquin)
Ketika peradaban Islam datang, para Ilmuwan Muslim melakukan riset dan menguatkan teori bahwa bumi itu bulat. Menurut Prof. Dr. Raghib As-Sirjani, sebab paling penting dalam masalah ini di samping ayat di atas (Q.S. Az-Zumar [39], 5) juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَاهَا/ النازعات [٧٩]: ٣٠.

(Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. – Q.S. An-Nazi’at [79]: 30).

Kata دَحَى) daha dalam bahasa arab berarti sebagaimana juga terdapat ayat-ayat yang membicarakan tentang kebulatan dan perputarannya mengitari dirinya yang menyebabkan perputaran siang dan malam.
Ibnu Kardzabah (204-272 H), seorang ahli sejarah geografi mengatakan, “Bumi itu berputar sebagaimana putaran bola, tempatnya seperti kuning telur dalam tengah telur.”
Ibnu Rustah (300 H), seorang pakar geografi dari Isfahan mengatakan, “Allah meletakkan galaksi berputar seperti berputarnya bola, tengah-tengah perputaran, bumi juga berputar dan tempat diamnya di tengah galaksi tata surya.”
Tentang bulatnya bumi dinisbatkan kepada Al-Makmun (218 H) salah seorang khilafah Dinasti Abbasiyah. Dialah yang pertama kali melakukan percobaan analogi memisahkan bola bumi (globe). Dia mendatangkan dua kelompok ilmuwan astronomi dan geografi. Satu kelompok di bawah pimpinan Sanad bin Ali, seorang ahli perbintangan, matematika dan falak yang beragama Yahudi kemudian Islam dan kelompok satunya di bawah pimpinan Ali bin Isa Al-Astrolobe, seorang ahli matematika dan falak yang cukup terkenal di Baghdad. Ada yang mengatakan salah satu pimpinan dua kelompok itu adalah anak Musa bin Syakir.
Mereka mengambil kesepakatan dua kelompok ini pergi ke suatu tempat yang berbeda arah di atas perputaran kulit yang meliputi bumi dari timur ke barat, kemudian menghitung ukuran ketentuan derajat satu dari garis-garis panjang (yang mencapai 360 garis panjang).
Al-Idrisi (1100-1166 M), seorang ahli geografi yang berhasil menggambar peta bumi mengatakan, “Bumi itu berbentuk bulat seperti bulatnya bola. Sedangkan air menempel, tidak mengalir (tumpah) di atasnya secara alamiah tidak terpisah dari padanya. Bumi dan air sesuatu yang tetap di ufuk galaksi sebagaimana kuning telur dalam cangkang putihnya, meletakkan keduanya dalam tata letak yang seimbang, dan angin bertiup (yang dimaksud cuaca udara) dari seluruh arah sudutnya.”

Peta gambar oleh Al-Idrisi



Dari peta-peta yang digambar oleh Al-Idrisi, Will Durant mengatakan, “Peta ini paling hebat dari nilai-nilai pemikiran ilmu gambar peta pada abad pertengahan. Belum pernah ada peta yang digambar lebih sempurna sebelum itu; lebih detil, lebih luas dan lebih besar secara terperinci. Al-Idrisi salah seorang yang menguatkan teori tentang bumi bulat dan dapatlah diketahui bahwa fakta ini merupakan sesuatu yang dapat diterima kebenarannya.”
Ulama lain yang sependapat bumi itu bulat adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (1263-1328 M) tokoh salafi yang mengatakan, “Ketahuilah, bahwa mereka (para ulama) sepakat bahwa bentuk bumi itu bulat yang ada di bawah bumi hanyalah tengah dan paling bawahnya adalah pusat.”
Ibnu Khaldun (1332-1406 M) berkata, “Ketahuilah, sudah jelas di kitab-kitab para ilmuwan dan para peneliti tentang alam bahwa bumi berbentuk bulat.”
Walaupun berdasarkan berbagai penelitian membuktikan bahwa bumi itu berbentuk bulat, namun para ulama tetap menghargai orang berbeda pendapat dengan mereka.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Hazm ketika menukilkan kesepakatan ulama tentang bulatnya bumi, “Mereka mengatakan, Sesungguhnya petunjuk-petunjuk telah membuktikan bahwa bumi itu bulat. Sementara secara umum ada yang mengatakan selain itu. Jawaban kami dengan petunjuk Allah, sesungguhnya dari kalangan para ulama Islam yang berhak disebut pioner dalam ilmu tidak mengingkari bumi ini bulat. Tidak salah orang yang menolak pendapatnya.

Demikian sedikit ilmu yang dapat aku bagi untuk kalian.
Wallahhu a'lam. Wassalamu'alaikum

Sumber :



Share:

0 komentar:

Posting Komentar