Apa bayangan
anda jika di zaman modern seperti saat ini masih ada yang berfikir bahwa bumi
itu datar dan tidak bulat. Berikut pendapat para ilmuan non muslim dari
berbagai Negara dan agama yang berkeyakinan bahwa bumi itu datar :
Teori yang mengatakan bahwa Bumi itu datar banyak diyakini oleh berbagai macam budaya seperti Babilonia kuno, India, Cina, dan Jepang kuno. Teori Bumi datar menyatakan bahwa Bumi berbentuk datar (flat). Pada periode awal Mesir dan Mesopotamia menganggap Bumi digambarkan sebagai piringan datar yang mengambang di laut. Gambaran tentang hal itu ditemukan dalam catatan Homer dari abad ke 8 SM di mana “Okeanos, dipersonifikasikan dari air yang mengelilingi permukaan lingkaran bumi. Bumi adalah piringan pipih yang mengambang di atas air. Tulisan pada Piramida dan Coffin mengungkapkan bahwa orang Mesir kuno percaya Nun (Samudera) adalah sebuah bentuk melingkar mengelilingi nbwt (arti istilah “lahan kering” atau “Kepulauan”)
Teori yang mengatakan bahwa Bumi itu datar banyak diyakini oleh berbagai macam budaya seperti Babilonia kuno, India, Cina, dan Jepang kuno. Teori Bumi datar menyatakan bahwa Bumi berbentuk datar (flat). Pada periode awal Mesir dan Mesopotamia menganggap Bumi digambarkan sebagai piringan datar yang mengambang di laut. Gambaran tentang hal itu ditemukan dalam catatan Homer dari abad ke 8 SM di mana “Okeanos, dipersonifikasikan dari air yang mengelilingi permukaan lingkaran bumi. Bumi adalah piringan pipih yang mengambang di atas air. Tulisan pada Piramida dan Coffin mengungkapkan bahwa orang Mesir kuno percaya Nun (Samudera) adalah sebuah bentuk melingkar mengelilingi nbwt (arti istilah “lahan kering” atau “Kepulauan”)
Beberapa
penganut teori Bumi Datar mengacu pada kepercayaan yang terdapat pada kitab
suci. Samuel Shenton merupakan salah satu diantara orang modern yang meganut
paham bahwa Bumi itu datar. ia membentuk International Flat Earth Research
Society (IFERS) pada tahun 1956 untuk mendukung kepercayaannya itu. Setelah kematian
Samuel Shenton pada 1971, Presiden organisasi itu dijabat oleh Charles K
Johnson. Ia mengatakan bahwa jika Bumi Bundar, maka seharusnya permukaan air
juga melengkung, dan setelah melakukan penelitian, ia tidak menemukan
lengkungan tersebut di air danau Tahoe dan laut Salton. Setelah kematian
Charles K Johnson pada tahun 2001, organisasi tersebut mulai memudar. Salah
satu Presiden dari Flat Earth Society pernah mengatakan bahwa pendaratan
manusia di Bulan adalah tipuan yang dilakukan di studio Hollywood, Gaya
gravitasi merupakan suatu kekuatan mistis dan sebagainya. Mohammed Yusuf,
pendiri sekte Islam Boko Haram di Nigeria, menyatakan keyakinannya bahwa Bumi
itu datar dan banyak lagi tokoh yang menyatakan bahwa bentuk Bumi iu datar.
Namun seiring dengan perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih dan kemampuan manusia untuk pergi ke luar angkasa untuk mengambil foto Bumi dari atas atmosfer memberikan bukti jelas bahwa bentuk Bumi adalah bundar seperti bola. ( lihat di astronomi.us )
Dan ini dibuktikan dengan firman :
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Namun seiring dengan perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih dan kemampuan manusia untuk pergi ke luar angkasa untuk mengambil foto Bumi dari atas atmosfer memberikan bukti jelas bahwa bentuk Bumi adalah bundar seperti bola. ( lihat di astronomi.us )
Dan ini dibuktikan dengan firman :
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۗ أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ/ الزمر [٣٩]: ٥.
Dia menciptakan langit dan bumi dengan
(tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas
malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu
yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. – Q.S.
Az-Zumar [39]: 5).
Menurut Ar-Raghib Al-Asfihani dalam
“Al-Mufradah fi Gharib Al-Qur’an” kata كَوَّرَ , fiil madli, yang fiil mudlarinya يُكَوِّرُ seperti ayat
di atas mengandung pengertian “mengitari benda-benda bulat dan menutupkan
sebagian kepada sebagian yang lain seperti mengitarkan surban.”
Jadi melalui ayat ini secara tersirat Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada manusia bahwa bumi itu bulat tidak seperti kepercayaan mayoritas manusia saat Al-Quran diturunkan bahwa bumi itu datar. ( alquin)
Jadi melalui ayat ini secara tersirat Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada manusia bahwa bumi itu bulat tidak seperti kepercayaan mayoritas manusia saat Al-Quran diturunkan bahwa bumi itu datar. ( alquin)
Ketika peradaban Islam datang, para
Ilmuwan Muslim melakukan riset dan menguatkan teori bahwa bumi itu bulat.
Menurut Prof. Dr. Raghib As-Sirjani, sebab paling penting dalam masalah ini di
samping ayat di atas (Q.S. Az-Zumar [39], 5) juga firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala:
وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَاهَا/ النازعات
[٧٩]: ٣٠.
(Dan bumi sesudah itu
dihamparkan-Nya. – Q.S. An-Nazi’at [79]: 30).
Kata دَحَى) daha dalam bahasa arab
berarti sebagaimana juga terdapat ayat-ayat yang membicarakan tentang kebulatan
dan perputarannya mengitari dirinya yang menyebabkan perputaran siang dan malam.
Ibnu Kardzabah (204-272 H), seorang
ahli sejarah geografi mengatakan, “Bumi itu berputar sebagaimana
putaran bola, tempatnya seperti kuning telur dalam tengah telur.”
Ibnu Rustah (300 H), seorang pakar
geografi dari Isfahan mengatakan, “Allah meletakkan galaksi berputar
seperti berputarnya bola, tengah-tengah perputaran, bumi juga berputar dan
tempat diamnya di tengah galaksi tata surya.”
Tentang bulatnya bumi dinisbatkan
kepada Al-Makmun (218 H) salah seorang khilafah Dinasti Abbasiyah. Dialah yang
pertama kali melakukan percobaan analogi memisahkan bola bumi (globe). Dia mendatangkan
dua kelompok ilmuwan astronomi dan geografi. Satu kelompok di bawah pimpinan
Sanad bin Ali, seorang ahli perbintangan, matematika dan falak yang beragama
Yahudi kemudian Islam dan kelompok satunya di bawah pimpinan Ali bin Isa
Al-Astrolobe, seorang ahli matematika dan falak yang cukup terkenal di Baghdad.
Ada yang mengatakan salah satu pimpinan dua kelompok itu adalah anak Musa bin
Syakir.
Mereka mengambil kesepakatan dua
kelompok ini pergi ke suatu tempat yang berbeda arah di atas perputaran kulit
yang meliputi bumi dari timur ke barat, kemudian menghitung ukuran ketentuan
derajat satu dari garis-garis panjang (yang mencapai 360 garis panjang).
Al-Idrisi (1100-1166 M), seorang ahli
geografi yang berhasil menggambar peta bumi mengatakan, “Bumi itu
berbentuk bulat seperti bulatnya bola. Sedangkan air menempel, tidak mengalir
(tumpah) di atasnya secara alamiah tidak terpisah dari padanya. Bumi dan air
sesuatu yang tetap di ufuk galaksi sebagaimana kuning telur dalam cangkang
putihnya, meletakkan keduanya dalam tata letak yang seimbang, dan angin bertiup
(yang dimaksud cuaca udara) dari seluruh arah sudutnya.”
Peta gambar oleh Al-Idrisi
Dari peta-peta yang digambar oleh Al-Idrisi,
Will Durant mengatakan, “Peta ini paling hebat dari nilai-nilai
pemikiran ilmu gambar peta pada abad pertengahan. Belum pernah ada peta yang
digambar lebih sempurna sebelum itu; lebih detil, lebih luas dan lebih besar
secara terperinci. Al-Idrisi salah seorang yang menguatkan
teori tentang bumi bulat dan dapatlah diketahui bahwa fakta ini
merupakan sesuatu yang dapat diterima kebenarannya.”
Ulama lain yang sependapat bumi itu
bulat adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (1263-1328 M) tokoh salafi yang
mengatakan, “Ketahuilah, bahwa mereka (para ulama) sepakat bahwa
bentuk bumi itu bulat yang ada di bawah bumi hanyalah tengah dan paling
bawahnya adalah pusat.”
Ibnu Khaldun (1332-1406 M) berkata, “Ketahuilah,
sudah jelas di kitab-kitab para ilmuwan dan para peneliti tentang alam bahwa
bumi berbentuk bulat.”
Walaupun berdasarkan berbagai
penelitian membuktikan bahwa bumi itu berbentuk bulat, namun para ulama tetap
menghargai orang berbeda pendapat dengan mereka.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu
Hazm ketika menukilkan kesepakatan ulama tentang bulatnya bumi, “Mereka
mengatakan, Sesungguhnya petunjuk-petunjuk telah membuktikan bahwa bumi itu
bulat. Sementara secara umum ada yang mengatakan selain itu. Jawaban kami
dengan petunjuk Allah, sesungguhnya dari kalangan para ulama Islam yang berhak
disebut pioner dalam ilmu tidak mengingkari bumi ini bulat. Tidak salah orang
yang menolak pendapatnya.
Demikian
sedikit ilmu yang dapat aku bagi untuk kalian.
Wallahhu
a'lam. Wassalamu'alaikum
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar